Rabu, 02 April 2014

riset pemasaran internasional dan segmentasi pasar global



A.    Riset Pemasaran Internasional
Fungsi utama pemasaran adlah untuk menciptakan dan menjual apa yang di inginkan pembeli, bukan sekedar menjual apa yang paling mudah di ciptakan. Peran riset pemasaran sama pentingnya baik dalam pemasaran domestic maupun dalam pemasaran internasional. Industri riset pemasaran dunia pada tahun1985 bernilai sekitar $3,8 milyar. Dari nilai ini, pasar terbesar adalah AS, diperkirakan senilai $1,8 milyar atau sekitar 47 persen dari keseluruhan nilai.pasar eropa di perkirakan senilai $1,4milyar, atau 35 persen dari total pengeluaran riset pemasaran global.
Perbedaan lingkungan internasional membuat pelaksanaan riset pemasaran makin sulit. Pertimbangkanlah informasi riset yang di butuhkan oleh pemasar internasionalyang potensial ini agar mereka dapat mengambil keputusan bagaimana menjalankan riset pemasaran tersebut.
A.    Pengertian Riset Pemasaran
istilah riset pemasaran (marketing research) mengacu pada pengumpulan analisis, dan penyajian informasi yang berkaitan dengan masalah yang dirumuskan dengan baik. Focus dari riset pemasaran adalah masalah atau proyek khusus dengan suatu awal dan akhir. Dalam praktik ,istilah riset pasar (market research) seringkali digunakan secara bertukaran. Riset pemasaran secara konseptual berbeda dengan riset pasar. Riset pasar ruang lingkupnya lebih sempit,karena riset ini menekankan pada informasi konsumen yang ada sekarang dan yang potensial – siapa mereka ; mengapa mereka membeli suatu produk atau jasa ; dan dimana mereka membelinya.
Prosedur dan metode pelaksanaan riset pemasaran secara konseptual adalah sama untuk pemasaran domestic dan pemasaran internasional. Di samping kesamaan prosedural riset pemasaran internasional berbeda dari riset pemasaran domestik dalam tiga hal pokok :
·  Riset pemasaran internasional mempertimbangkan efek lingkungan internasional pada keseluruhan perusahaan sebagai sesuatu yang berorientasi-lab (profit-oriented).
·  Banyak konsep dan kerangka kerja (seperti,segmentasi pasar), yang merupakan inti dari pengambilan keputusan pemasaran di arena domestic mungkin tidak dapat dipakai dalam pemasaran internasional, bukan karena konsep itu tidak dapat ditransfer, tapi karena informasi yang diperlukan untuk melakukan transfer tersebut tidak tersedia.
·       Akhirnya, sifat etnosentris pada pemasaran membuat perbedaan budaya antarbangsa menjadi suatu factor penting. Oleh sebab itu, budaya dipasar domestic dapat dianggap dipahami secara alamiah, tapi dalam pemasaran inetrnasional harus benar-benar diselidiki.
B.     Kerangka kerja riset pemasaran internasional
Kebanyakan studi riset pemasaran dilakukan melalui suatu urutan tugas :
· Mendefinisikan masalah dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen. Dalam mendefinisikan masalah ada dua pertimbangan penting yaitu struktur pasar dan konsep produk. Struktur pasar mengacu pada luas pasar, tahap perkembangannya, jumlah pesaing dan pangsa pasar mereka, dan saluran yang digunakan untuk mendekati pasar. Pentingnya struktur pasar dalam definisi masalah diperlihatkan oleh suatu studi Reader’s Digest  tahun 1963, yang melaporkan bahwa konsumen prancis dan jerman lebih banyak memakan spaghetti disbanding konsumen italia. Penemuan ini salah. Studi tersebut hanya memperhatikan spaghetti kemasan,spaghetti bermerek,dan bukan konsumsi total spaghetti. Kita asumsikan seorang pemasar internasional tertarik memasarkan suatu produk merek yoghurt di inggris dan Thailand. Untuk itu, definisi masalah di dua Negara itu harus dibedakan. Di inggris, yoghurt mungkin dianggap sebagai produk yang menyehatkan dan membuat santai yang dikonsumsi sebelum tidur. Di Thailand, riset menentukan bahwa yoghurt di anggap sebagai makanan energy yang di konsumsi untuk menambah tenaga.
·       Mengidentifikasi sumber informasi alternative. Setelah didefinisikan, harus di tentukan di mana informasi penting dapat ditemukan dan bagaimana mendapatkannya. Dalam beberapa kasus, studi bisa saja terbatas pada data sekunder, yaitu, informasi dari penerbitan yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
·       Pengumpulan data. Pengumpulan data yang actual harus direncanakan dan dilaksanakan dengan hati-hati.
·         Analisis,interpretasi, dan penyiapan laporan. Sebagai langkah akhir, yaitu penyiapan laporam, data harus dianalisis dan diinterpretasikan. Dalam penyiapan laporan ini, sifat budaya suatu Negara juga harus diperhatikan.

C.     Informasi yang diperlukan pemasar internasional
·         Informasi pasar. riset pasar (market research) diperlukan untuk menguji,memasuki, atau meninggalkan suatu pasar, dan mengukur kinerja pasar, pangsa pasar, serta analisis dan ramalan penjualan. Pangsa pasar (market share) menagcu pada proporsi total penjualan perusahaan dalam suatu industry selama waktu tertentu, biasanya satu tahun. Informasi penjualan (sales information) yang lalu dapat dianalisis dalam cara yang berbeda : dengan jumlah keuntungan dari produk-produk yang berbeda,denngan produktivitas penjualan kawasan . Ramalan penjualan mengacu pada perkiraan penjualan atas suatu produk dimasa datang selama periode tertentu. Ramalan penjualan adalah satu-satunya dasar yang paling penting dalam mempersiapkan anggaran.
·         Informasi produk. Riset produk(product research) berarti riset lini produk dan riset produk individual. Jenis riset ini perlu untuk menambah,menghapus,atau untuk mengganti produk.
·         Informasi promosi. Riset promosi (promotion research) menunjukkan riset untuk periklanan dan penjualan perorangan.
·         Informasi distribusi. Riset distribusi (distribution research) terdiri dari riset saluran dan riset lokasi. Riset saluran dapat membantu perusahaan memutuskan saluran mana yang harus dipakai untuk mendistribusikan produknya.
·         Informasi harga.  Suatu perusahaan menetapkan harga produknya sesuai dengan tujuan jangka-pendek dan jangka-panjang. Untuk menetapkan harga,informasi tentang kemampuan konsumen untuk membayar,reaksi penyalur, dan pengaruh harga pada permintaan adalah penting.
·         Informasi lingkungan. Dalam mengkaji pemasaran internasional suatu Negara asing,para peneliti harus memperhitungkan lingkungan Negara asing tersebut dengan semua aspeknya : hukum,politik,sosial,budaya, dan sikap, sebagaimana diperlihatkan oleh perilaku pembellian para konsumen dan praktik bisnis dari perusahaan di Negara itu.
·         Informasi riset umum. Sebagai tambahan pada kategori yang lebih spesifik yang telah di bahas,semua riset pemasaran memerlukan empat kelompok umum dari keseluruhan informasi sebagai berikut : informasi umum tentang : (a). kondisi jenis-komunitas ; (b). kondisi bisnis ; (c). kondisi gaya hidup dan kehidupan ;(d). kondisi ekonomi umum.

D.    Mengumpulkan data sekunder di dalam negeri
Ada dua jenis data yaitu data sekunder dan data primer. Data primer di kumpulkan oleh peneliti. Data sekunder , di lain pihak, merupakan informasi yang dikumpulkan oleh seseorang yang lain oleh individu atau oleh organisasi.
Keunggulan riset sekunder didalam negeri
melakukan riset sekunder di AS lebih murah dan memakan sedikit waktu dibanding melakukan riset diluar negeri. Riset dalam negeri mempunyai tanggung jawab terhadap masa depan proyek di tingkat rendah: tidak ada kontak yang dilakukan dengan luar negeri, dan tidak ada keputusan tingkat tinggi yang harus dibuat dalam meneliti pasar diluar AS. Melakukan riset didalam negeri memudahkan komunikasi dengan narasumber. Begitupun, permintaan akan jenis informasi tertentu seringkali lebih baik diterima dari sumber luar negeri yang berlokasi di AS karena tekanan politik dan pelanggan bisnis tidak menghalangi.

Kelemahan riset sekunder dalam negeri
riset sekunder yang diadakan didalam negeri memiliki banyak keterbatasan. Pertama, informasi terbaru tentang negara yang diriset mungkin langka. Disamping itu, ada tenggang waktu antara pengumpulan data dinegara asing dengan pengirimanya. Selanjutnya, mungkin banyak hal yang tidak tercakup dalam lingkungan luar negeri yang pada akhirnya akan ditanggung dalam proyek.



Riset sekunder diluar negeri
alternatif melakukan riset sekunder di AS adalah melakukan riset sekunder diluar negeri. Harus diakui bahwa informasi yang melimpah tersedia di AS, baik dari sumber pemerintah maupun swastayang tidak ditemukan dikebanyakan negara didunia. Namun, sejak perang dunia II, minat dalam pengumpulan informasi sosioekonomi telah meningkat dengan pesat. Pada kenyataannya, boleh dikatakan tersedianya informasi data sekunder yang andal secara langsung berkaitan dengan tingkat perkembangan ekonomi suatu negara.

Sumber informasi luar negeri
berikut ini adalah sumber utama informasi sekunder untuk pemasar internasional :
sumber pemerintah
Satu-satunya sumber penting informasi sekunder disuatu negara adalah pemerintah nasional. Kualitas dan kuantitas informasi berbeda untuk setiap negara, akan tetapi dalam kebanyakan kasus informasi statistik penduduk, standar konsumsi, produksi industri, impor dan ekspor, tingkat harga, tenaga kerja, dan lain-lain tersedia dengan baik. Dibanyak negara, informasi yang berkaitan dengan pemasaran yang dikumpulkan pemerintah bercampur aduk dengan berbagai informasi lainnya. Oleh sebab itu, peneliti harus berangkat dari begitu banyak informasi yang harus dipilih guna mendapatkan informasi yang relevan.
Sumber swasta
Dibanyak negara ada beberapa perusahaan konsultan swasta yang mengumpulkan dan menjual informasi komersial. Pada kenyatannya, informasi dari sumber swasta semula semula telah dikumpulkan oleh pemerintah. Namun, perusahaan konsultan manganalisis dan mengorganisasinya, dalam beberapa bentuk sehingga para eksekutif bisnis dapat dengan mudah memahaminya.
Lembaga riset, asosiasi perdagangan, universitas, dan sumber-sumber lainnya.
Walaupun tidak semua negara didunia memiliki asosiasi perdagangan atau lembaga riset, baik dinegara maju maupun negara sedang berkembang, namun sumber tersebut dapat menjadi sumber penting data sekunder.
Bisnis lokal
perusahaan AS dapat melakukan kontak dengan satu atau lebih perusahaan dinegara asing. Kontak ini dapat menjadi sumber penting data sekunder. Meskipun tidak ada data yang dapat dikumpulkan dari perusahaan itu sendiri, mereka dapat mengumpulkan dan mengkomunikasikan data yang tersedia melalui sumber lokal lainnya seperti yang disebutkan terdahulu.
Permasalahan dengan data sekunder luar negeri
data sekunder yang tersedia di negara asing dapat diperbandingkan dengan informasi serupa yang tersedia dari sumber dalam negeri AS. Untuk itu, peneliti harus sadar akan adanya masalah dan kekurangan dalam menafsirkan informasi. Dibawah ini berikut dibuat ringkasan untuk menghadapi beberapa kesulitan dengan keandalan data sekunder luar negeri.
Menggarisbawahi tujuan pengumpulan data
peneliti harus amemastikan bahwa data yang tersedia adalah akurat meskipun sumbernya terbatas, dan tidak boleh ada asumsi yang tersembunyi yang menyebabkan distorsi informasi dari sudut pandang peneliti.
Peredaran informasi
apabila sumber daya pemerintah terbatas, maka pengumpulan data menjadi prioritas yang kurang penting. Oleh sebab itu, informasi tidak mungkin dikumpulkan sesering yang diinginkan. Peneliti harus teliti bahwa informasi yang ada diluar negeri belum kadaluarsa.
Keandalan data
mungkin sulit bagi para peneliti untuk menilai keandalan data sekunder yang tersedia disuatu negara, dan tidak ada gunanya mencoba menguji keandalan data tersebut. Namun, jika para peneliti sungguh-sungguh tertarik akan keandalan, mereka lebih baik menggunakan pengumpulan data primer. Para peneliti harus menilai seberapa jauh mereka menerima data dari berbagai kontak yang mereka lakukan di suatu negara tentang pengalaman narasumber terhadap data sekunder dinegara itu.
Klasifikasi data
masalah yang lain harus dilakukan dengan skema klasifikasi data yang tersedia. Dibeberapa negara, data yang dilaporkan terlalu luas klasifikasinya untuk digunakan dalam tingkatan mikro. Namun, masalah klasifikasi data dapat dipcahkan,. Masyarakat perdagangan internasional telah bertahun-tahun tidak mempunyai satu sistem klasifikasi barang standar untuk produk yang diperdagangkan dipasaran internasional.



Perbandingan data
adapun hal-hal yang ingin dibandingkan yaitu tentang tinjauan kinerja pasar, keefektifan strategi diluar lingkungan yang berbeda, dan sebagainya. Sayangnya, data sekunder yang diperoleh dari negara-negara yang berbeda tersebut tidak cocok untuk dibandingkan. Ketidakcocokan ini membuat data-data tidak mungkin untuk diperbandingkan.
Tersedianya data
dibeberapa negara sedang berkembang, data sekunder sangat langka. Informasi tentang perdagangan eceran dan perdagangan besar sangat sulit diperoleh. Oleh sebab itu, pengumpulan data primer menjadi vital.
Pengumpulan data primer
pengumpulan data primer adalah alternatif untuk data sekunder. Data primer kiranya memberikan informasi yang lebih relevan karena data-data itu khususnya dikumpulkan untuk tujuan yang jelas. Namun, pengumpulan data primer cukup mahal bila dilihat dari segi biaya dan waktu. Untuk itu tujuan pokok pengumpulan data harus disesuaikan dengan upaya yang dilakukan.
Masalah dalam mengumpulkan data primer
tidak seperti AS, mengumpulkan data primer dilingkungan luar negeri menghadapi banyak masalah. Masalah ini berkaitan dengan faktor sosial, faktor budaya dan tingktat perkembangan ekonomi. Masalah yang dihadapi terdiri dari tiga kelompok :
masalah sampling
suatu sampling dianggap layak hanya bila sampel ditarik secara acak. Sayangnya, dibanyak negara sulit ditemukan informasi yang secara lengkap dapat mewakili karakteristik sosioekonomi
penduduk karena informasi tersebut kurang tersedia atau tidak memadai. Dan oada akhirnya kebanyakan sampel menjadi bias.
Masalah kuesioner
dibanyak negara, bahasa yang berbeda digunakan didaerah yang berbeda. Oleh sebab itu, kuesioner mungkin saja harus dibuat dalam berbagai bahsa sesuai banyaknya bahasa yang digunakan disuatu negara. Masalah terjemahan sebagian dapat dihindari dengan bantuan komputer. Namun, pengalaman menunjukan bahwa komputer tidak dapat mengerti kehalusan suatu bahasa.

Masalah tidak adanya tanggapan
meskipun kita menemukan orang yang bersedia diwawancarai, namun tidak ada jaminan bahwa dia akan bekerja sama dan memberikan informasi yang diinginkan oleh peneliti. Ini timbul dikarenakan beberapa alasan yang tidak memungkinkan untuk memberi tanggapan.
Memecahkan masalah
penenliti harus menarik kemungkinan sampel terbaik. Jika sampel bukan acak, peneliti harus menggunakan teknik statistik yang tepat dalam menganalisis informasi yang dikumpulkan dengan demikian hasilnya mencerminkan realitas dari situasi tersebut.
Organisasi untuk riset pemasaran internasional
perlu diperhatikan bahwa informasi pemasaran penting untuk semua tingkatan. Namun, proses pengumpulan, analisis, dan pelaporan informasi yang berkaitan dengan pasar tidak perlu disebut riset pemasaran. Selanjutnya, tanggung jawab riset pemasaran tidak perlu dibebankan kepada orang pemasaran. Karena tingkat riset pemasaran yang dilakukan perusahaan akan berbeda sesuai dengan gaya manajemen dan pentingnya suatu negara asing terhadap suatu produk tertentu.
Sistem informasi pemasaran internasional
Sistem informasi pemasaran internasional (international marketing information system) adalah cara formal untuk menyusun arus informasi melalui tiga cara yaitu riset pasar (market research), riset pemasaran (marketing research), dan intelijen pemasaran (marketing intelligence).
Langkah-langkah dalam pembentukan sistem informasi
ada lima komponen yang harus diperhatikan: menentukan kebutuhan informasi, mengidentifikasi sumber informasi, mengumpulkan informasi, menganalisis informasi, dan menyebarkan informasi. Cara lain untuk melihat kebutuhan informasi adalah dengan membedakan antara strategi dan operasional informasi.



Aspek penggunaan sistem
sumber informasi bisa internal dan juga eksternal. Keduanya dapat dibagi menjadi sumber internasional dan domestik. Cara lain untuk menggolongkan sumber informasi adalah dengan membedakan antara sumber sekunder dan primer.
B. SEGMENTASI
·          Pasar global
Informasi terpenting yang di butuhkan untuk menilai pasar-pasar global ialah informasi mengenai jumlah penduduk, karena penduduk itu sendiri merupakan pasar.  Variabel jumlah penduduk memberikan gambaran peluang pasar di suatu Negara, faktor-faktor lain yang beraneka ragam juga harus di perhitungkan untuk mengenal pasar-pasar yang aktif.  Sebagai contoh di Negara-negara sedang berkembang, pertumbuhan jumlah penduduk belum berarti  memberikan peluang pasar yang meningkat.  Seperti negara Afrika yang merupakan daerah dengan pertumbuhan penduduk paling tinggi, namun mengalami angka pertumbuhan ekonomi perkapita yang rendah atau negative
·         Triad Market
Pasar segitiga ( triad market ) mengacu pada Negara-negara Amerika serikat dan Kanada, Jepang, dan Negara-negara eropa barat. Jumlah penduduk Negara tersebut kira-kira hanya 14 % dari jumlah penduduk dunia, tetapi mereka menghasilkan dan menyalurkan lebih dari 70% barang produksi di dunia ini. Negara-negara ini menyerap sebagian besar barang konsumsi dan modal, sehingga merupakan masyarakat yang paling konsumtif di dunia.
Ada banyak alasan untuk persamaan-persamaan dan kebiasaan-kebiasaan dalam permintaan dan pola tingkah laku konsumen di Negara-negara tersebut. Kedua, prasarana teknologi mereka lebih maju. Ketiga, tingkat pendidikan jauh lebih tinggi di Negara tersebut dari pada di Negara-negara lain di dunia ini. Keempat, jumlah untuk setiap 10.000 anggota masyarakat di Negara-negara yang termasuk dalam triad market adalah 30 orang, yang menciptakan kebutuhan akan barang-barang elektronika yang terkait dengan farmasi dan medis. Kelima, prasarana yang lebih baik di Negara-negara tersebut  memberikan peluang yang tidak mungkin di temukan di pasar Negara-negara yang kurang berkembang.

·         Palung pacific
Kekuatan palung pasifik (pacific rim) yang sedang tumbuh merupakan tantangan perusahaan sejak tahun 1990-an. Perkembangan Negara-negara di daerah itu ( korea selatan, singapura, Taiwan, hongkong, Malaysia, Thailand, Indonesia dan Filipina ) yang sudah lama di antisipasi sebagai pusat kekuatan ekonomi mulai terbentuk. Negara-negara palung pasifik memberikan peluang pasar yang bermacam-macam bagi perusahaan amerika, mulai dari mobil, sampai alat komunikasi, tempat duduk pesawat terbang dan jasa perbankan dan sejumlah besar jenis barang produksi lainnya.
·         Negara-negara pasca komunis
langkah transformasi politik yang menyebar melalui Eropa Timur dan bekas Uni Soviet belum pernah terjadi  sebelumnya. dengan kekuatan yang tak terbendung, rakyat dari negara-negara komunis ini telah menjatuhkan pemerintahan mereka. dengan peristiwa ini pasar baru telah di bentuk didaerah ini.
·         Amerika latin
sejak pemerintah-pemerintah di daerah ini memotong tarif, menyambut perusahaan-perusahaan asing dan melepaskan belenggu perekonomian mereka, peluang-peluang pasar di amerika latin menjadi berlimpah
·         Cina dan India
merupakan negara yang sedang berkembang dan memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. kedua negara ini berusaha untuk swasembada, dan pada waktu yang bersamaan melakukan liberalisasi perekonomiannya dan memasukkan dirinya pada rantai jaringan kerja global
·         pasar-pasar dinegara-negara sedang berkembang
kemampuan pasar di negara yang sedang berkembang terletak pada kemampuan mereka berkembang secara ekonomis. perkembangan ini akan tergantung pada dua faktor : (1) kemauan pemerintah mereka untuk mendorong pertumbuhan melalui kebijakan fisikal dan moneter yang liberal, (2) kapasitas para manajer mengoperasikan badan-badan produktif dengan efektif, efisien, dan dengan cara yang pantas
Dimensi Pasar Global
suatu karakteristik yang menarik dari pasar global adalah lahirnya univeversalitas pasar-pasar itu. dengan kata lain, satu pasar dunia mencakup segala sesuatu, mulai dari mobil sampai alat-alat elektronika hingga minuman-minuman soda. perusahaan-perusahaan pada masa kini di tantang dalam persaingan dunia untuk melayani konsumen secara global. namun harus di ingat bahwa setiap bangsa memiliki keunikan-keunikan budayanya sendiri. jadi, suatu perusahaan tidak dapat beranggapan bahwa apa yang baik bagi negara setempat juga  baik bagi seluruh dunia.
sejumlah kekuatan yang tersebar luas telah melahirkan globalisasi pasar yang sedang berkembang. kekuatan tersebut meliputi :
Ø  persamaan-persamaan yang sedang tumbuh di antara negara-negara
Ø  menurunkan hambatan tarif
Ø  peran teknologi yang strategis
pasar global menawarkan persaingan yang tak terbatas. namun persaingan di pasar ini cukup sengit
Segmentasi Pasar
sebuah segmen pasar adalah sekolompok negara yang memberi tanggapan yang sama atas setiap aspek strategi pemasarn. segmentasi pasar dapat di artikan sebagai suatu teknik pembagian negara-negara yang berbeda ke dalam kelompok-kelompok homogen. pengertian segmentasi didasarkan  pada kenyataan bahwa satu usaha bisnis tidak dapat mencakup seluruh dunia dengan kebijakan tunggal karena ada perbedaan di antara negara-negara baik dalam hal ekonomi maupun budaya. seorang pemasar internasional harus mengambil satu atau lebih negara sebagai pasar sasaran.
untuk bertahan hidup dan sukses di pasar global yang sedang tumbuh dan penuh persaingan,  banyak perusahaaan belajar untuk mendapatkan dan mendominasi “lokasi-lokasi pasar” bagi semua perusahaan dari segala jenis dan ukuran, lokasi pasar ( nichemansip ) menjadi tuntutan penting dari bisnis baru. secara sederhana, sebuah lokasi pasar merupakan suatu segmen pasar yang reltif kecil yang mungkin di abaikan atau secara sempit di artikan sebagai daerah geografis.
satu masalah mendasar dalam segmentasi pasar ialah bagaimana segmentasi pasar tersebut dilaksanakan. tampaknya semua pemasar internasional membuat segmen pasar dunia, tetapi kriteria-kriteria yang mereka gunakan tidak memperlihatkan kategori-kategori yang jelas.

Proses Segmentasi
lima langkah prosedur harus di ikuti untuk mendapat informasi dan pengertian atas kriteria segmentasi yang tepat untuk mengklasifikasikan pasar-pasar dunia. lima langkah tersebut ialah :
a)      mengembangkan taksonomi pasar untuk mengklasifikasikan pasar-pasar dunia
b)      membagi semua negara  ke dalam kelompok yang homogen yang memiliki karakteristik sama secara umum dengan mengacu pada dimensi-dimensi klasifikasi pasar
c)      menetapkan metode yang paling efisien secara teoritis untuk melayani setiap kelompok.
d)     memilih kelompok dimana prospek pemasar sendiri ( produknya, pelayanannya, dan kekuatannya) sejajar dengan tuntutan kelompok itu
e)      menyesuaikan klasifikasi ideal ini dengan batasan-batasan dunia nyata ( komitmen yang ada, pembatasan politis dan hukum, kepraktisan)
suatu perusahaan yang tertarik mengadakan ekspansi bisnis keluar negeri dapat menggunakan prosedur ini dengan pertama-tama menentukan sebuah kriteria pengklasifikasian negara-negara untuk produknya.

Kriteria Pengelompokan Negara
Seperti halnya dalam segmentasi pasar domestik, negara-negara di dunia dapat di kelompokan dengan menggunakan kriteria-kriteria yang beraneka ragam. Sebagai contoh, suatu perusahaan dapat mengelompokan pasar negara-negara di dunia berdasarkan satu variabel tunggal seperti GNP per kapita atau letak geografis. Pembahasan kita di kembangkan berdasarkan atas pengelompokan status ekonomi, pengelompokan letak geografis, pengelompokan sistem politik, pengelompokan berdasarkan agama, pengelompokan budaya, pengelompokan berbagai variabel, pengelompokan antarpasar, dan pengelompokan kualitas produk. Tujuan utama suatu pengelompokan biasanya berkaitan dengan sifat dasar produk. Sebagai contoh, sebuah perusahaan penghasil senjata pertahanan mungkin mengklasifikasikan negara berdasarkan sistem politiknya, tetapi bagi perusahaan alat kebutuhan rumah tangga, status ekonomi mungkin pilihan yang paling cocok.
Pengelompokan Status Ekonomi
Cara paling sederhana memnemtuk kelompok ekonomi adalah mengklasifikasikan berdasarkan GNP per kapita. Sebagai contoh, negara dapat di kelompokan sebagai negara berpendapatan tinggi dengan GNP per kapita melebihi 12.000 dolar; negara berpendapatan menengah (GNP perkapitanya antara 1.000 dan 7.500 dolar); dan negara berpendapatan rendah GNP-nya di bawah 1.000 dolar: jika kita mengikuti skema ini, kira-kira 55 negara akan masuk kategori berpendapatan rendah, 50 negara akan masuk kategori berpendapatan menengah, dan 23 negara di pandang berpendapatan tinggi. Pengelompokan negara berdasarkan GNP per kapita beranggapan, seperti kriteria ekonomi yang lain untuk segmentasi, bahwa perilaku pasar secara langsung berkaitan dengan pendapatan.
Berdasarkan situasi internasional dewasa ini, cara pembentukan segmen yang berbeda ialah mengelompokan negara ke dalam lima kategori berikut in :
§  Dunia pertama ini meliputi bangsa-bangsa industri maju eropa, amerika utara, dan Asia yang menerima sistem kapitalistik dan perekonomian berorientasi pasar.
§  Dunia kedua kelompok ini meliputi negara-negara pengekspor minyak berpendapatan tinggi  dan negara-negara industri baru
§  Dunia ketiga kelompok ini terdiri atas negara-negara yang membutuhkan waktu dan teknologi, lebih daripada bantuan asing yang besar-besaran, untuk membangun perekonomian yang berkembang modern
§  Dunia ke empat kelompok ini meliputi 1,5 milyar orang di negara-negara bekas komunis, kecuali bekas yugoslavia, yang memiliki perekonomian campuran, dan republik rakyat cina.
§  Dunia kelima 200 juta penduduk dunia kelima ini hidup dalam garis kemiskinan yang berat. Banyak negara dunia kelima hanya memiliki sumber pendapatan yang sedikit. Biasanya sebagian besar dari jumlah penduduk sibuk dengan kehidupan bertani atau mencari nafkah secara berpindah-pindah (nomaden), dan beberapa terisolasi dengan dunia luar.
Pengelompokan Geografis
Satu cara yang populer untuk mengelompokan bangsa-bangsa ialah mengklasifikasikan bangsa-bangsa berdasarkan batas-batas regional. Bermacam-macam alasan untuk membuat kelompok geografis negara-negara dalam kriteria yang dapat di terima pemasar-pemasar internasional. Pertama, pendekatan geografis memudahkan pengelolaan negara-negara yang di kelompokan secara bersama-sama itu. Sebagai contoh, semua negara di amerika latin dapat di atur, katakanlah, dari satu pusat regional di brazil. Baik transportasi maupun komunikasi lebih mudah di tangani pada basis itu. Pikirkanlah, seandainya argentina di kelompokan dengan italia,spanyol dan selandia baru, sementara brazil di kelompokan dengan korea selatan, taiwan, dan india. Betapa sulit bagi seorang eksekutif mengatur negara-negara yang jauh dan acak yang di kelompokan secara teoritis tadi. Meskipun dengan alasan-alasan itu, pengelompokan geografis negara-negara untuk membentuk segmen-segmen pasar tidak selalu baik. Pendekatan geografis negara-negara tidak secara otomatis menjamin mereka akan mendapat peluang yang sama untuk bisnis internasional. Sebagai contoh, filipina dan thailand tidak memberikan pasar sebaik seperti singapura,malasya,korea selatan,taiwan,hongkong, walaupun semua negara ini berada dalam wilayah geografis yang sama. Demikian juga, mexiko secara geografis berada dalam wilayah regional yang sama dengan amerika serikat dan kanada, tetapi mexiko jelas berbeda secara kultural dan ekonomi dari kedua negara tadi.

Penelompokan Politis
Cara lain pengelompokan negara-negara ialah dengan mengklasifikasikannya berdasarkan perspektif politis mereka. sebagai contoh, negara-negara dapat di klategorikan secara politis berdasarkan tipe-tipe berikut ini : republik demokrasi, diktator komunis, dan monarki. Kategori-kategori ini di gunakan secara sederhana untuk memudahkan pembahasan. Sesuai dengan tujuan pemasar, kategori ini dapat di saring lebih lanjut. Segmen politik dapat di bangun dengan mengacu pada sistem partai.


Pengelompokan Dalam Agama
Agama merupakan elemen penting masyarakat dalam kebanyakan budaya. Agama sangat mempengaruhi gaya hidup, yang pada gilirannya memengaruhi pemasaran. Dengan mengikuti logika ini, agama dapat berfungsi sesuai kriteria yang baik dalam pengelompokan negara. Agama dapat di artikan sebagai pencarian atas nilai kehidupan yang ideal dan meliputi tiga fase; teladan, praktik untuk mencapai nilai yang ideal, dan teologi atau pandangan dunia yang menghubungkan penyelidikan terhadapa seluruh alam semesta.

Klasifikasi Budaya
Negara-negara dapat di klasifikasikan dalam pengelompokan budaya yang stereotip. Agaknya, negara dalam suatu kelompok budaya dapat menerima strategi pemasaran yang sama.  Jelasnya pengelompokan budaya dapat di mengerti dan masuk akal karena gaya hidup sangat di pengaruhi oleh budaya, sehingga bentuk klasifikasi ini dalam membuat kebijakan pemasaran akan cukup memadai. Namun yang menjadi masalah disini adalah apakah yang di maksudkan dengan kategori budaya. Kecuali kita menggunakan suatu variabel, misalnya agama, sebagai subtitusi budaya, tidaklah mudah dalam membangun kategori budaya.

Pengelompokan Multiple-Variables
Sejumlah hasil penelitian telah di catat dalam literatur pemasaran, yang menggunakan sejumlah besar variabel untuk membentuk kelompok negara. Arguman di balik penggunaan variabel yang bermacam-macam itu ialah bahwa negara-negara saling berhubungan sesuai dengan sifat-sifat agama, budaya, sosioekonomi dan politiknya. Oleh karena itu lebih di inginkan untuk membentuk segmen-segmen internasional dengan menggunakan semua variabel tadi daripada pengelompokan negara secara sederhana berdasarkan pendekatan geografis saja atau pendekatan status ekonomi belaka.

Segmentasi Antar Pasar
Pada tahun-tahun terakhir ini, sebuah pendekatan yang murni telah di ajukan: formasi segmen antarnegara. Kelompok pelanggan yang sama di negara yang berbeda membentuk segmen-segmen. Dengan kata lain, setiap pasar negara terdiri dari segmen-segmen yang berbeda. Seebuah segmen tertentu di sebuah negara mungkin menjadi sangat banyak seperti segmen yang sama di satu atau lebih negara lain. Segmen-segmen yang sama dari negara yang berbeda dapat di gabungkan untuk membentuk segmen antar pasar yang aktif.



Pendekatan Portofolio
Potensi negara (country potential) dalam pendekatan portofolio mengacu pada potensi pasar untuk produk suatu perusahaan di negara tertentu berdasarkan faktor-faktor seperti jumlah penduduk, pola konsumsi dan produk industri, produk nasional bruto, tingkat pertumbuhan ekonomi, dan sebagainya. Baik faktor-faktor internal maupun eksternal menentukan daya saing (kompetitive strength). Di negara tertentu, faktor internal (internal factors) termasuk pangsa pasar perusahaan; sumber daya; dan fasilitas-fasilitas, yang meliputi pengetahuan akan ciri khas negara setempat dan keahlian-keahlian serta fasilitas-fasilitas yang di miliki yang sesuai untuk ciri-ciri tadi. Faktor eksternal (external faktor) mencakup kekuata para pesaing dalam industri yang sama, persaingan dari industri produk subtitusi, dan struktur industri lokal dan internasional. Pendekatan ini memberikan suatu metode yang menarik untuk mencapai segmen negara. Namun ia menuntut suatu informasi yang melimpah, baik yang bersifat internal maupun eksternal, dari perusahaan-perusahaan yang mungkin tidak mudah untuk di kimpulkan dan di analisa.

Segmentasi Dalam Negeri
Konsep segmentasi juga relevan di sebuah negara tertentu. Seperti hanlnya para pemasar membuat segmentasi atas pasar-pasar mereka di amerika serikat, di setiap negara pasti terdapat memiliki bermacam-macam subpasar atau segmen yang secara subtansial berbeda satu sama lain. Penyusun strategi pemasaran harus mengenal segmen-segmen tersebut dan memilih mana yang harus di jangkau atau di masuki.
Orang boleh menggunakan variabel demografis dan soaial-ekonomi yang sederhaa, variabel kepribadian dan gaya hidup atau kejadian dalam situasi tertentu ( seperti intensitas penggunaan, loyalitas atas merek, sikap ) sebagai dasar melakukan segmentasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar